Zaharie Amad Shah pada lahir 31 Juli 1961. Dilansir dari The Sun, dia bergabung dengan Malaysia Airlines pada 1981. Shah telah berkarier sebagai pilot maskapai Malaysia Airlines selama 33 tahun dengan jam terbang 18.423 jam. Selama berkarier di Malaysia Airlines, Zaharie Amad Shah disebut memiliki rekam jejak dan senioritas yang baik.

Dia diakui sebagai pilot yang ulung serta dihormati yang tidak memiliki cacat pada catatannya.

Zaharie Amad Shah telah mendapat sertifikat dari Departemen Penerbangan Sipil Malaysia (DCA) sebagai pemeriksa tes simulator. Zaharie Ahmad Shah telah menikah dan memiliki tiga anak. Dia tinggal bersama istrinya di sebuah rumah mewah dan membangun simulator penerbangannya sendiri. Setelah hilangnya pesawat, muncul desas-desus yang menyebutkan bahwa istrinya telah pindah dari rumah tersebut.

Kopilot penerbangan Malaysia Airlines MH370 adalah Fariq Abdul Hamid. Penerbangan tersebut adalah pengalaman pertamanya menerbangkan Boeing 777 sebagai first officer.

Dia telah terbang lima kali sebelumnya dengan « pemeriksa kopilot » yang mengawasinya. Namun dia memiliki pengalaman 2.763 jam menerbangkan jet sebelum pindah ke pesawat yang lebih besar.

Kedutaan Besar (Kedubes) Republik Islam Iran di Jakarta memberikan tanggapan setelah PBB mengeluarkan Iran dari Badan Hak-hak Perempuan. Dalam keterangan tertulis yang diterima bocoran slot gacor Kompas.com pada Jumat (16/12/2022), Kedubes Republik Iran di Jakarta menyatakan, Keanggotaan Republik Islam Iran di Komisi PBB tentang Status Perempuan (UNCSW) telah berakhir pada Rabu (14/12/2022) malam menyusul resolusi ilegal dari Amerika Serikat (AS). Kedubes Iran merasa resolusi tersebut dibuat berdasarkan klaim tak berdasar dan argumen palsu dengan menggunakan narasi keliru yang bertentangan dengan semangat dan teks dari Piagam PBB.

Komisi Status Perempuan PBB adalah salah satu pilar Dewan Sosial dan Ekonomi Perserikatan Bangsa-Bangsa (ECOSOC).

« Resolusi untuk membatalkan keikutsertaan Iran dalam Komisi Status Perempuan PBB diajukan oleh Pemerintah AS dan sebagai kelanjutan dari tekanan global terhadap Iran dengan tujuan mendukung kerusuhan di negara kami, » tulis Kedubes Iran di Jakarta. Menurut mereka, PBB mengeluarkan Iran dari Badan Hak-hak Perempuan saat Iran telah menjadi anggota Komisi UNCSW selama dua periode dalam 10 tahun terakhir atau sejak 2011. Selain itu, Iran telah memenangkan keanggotaan badan ini untuk ketiga kalinya selama pemilihan tahun lalu (April 2021) dengan jumlah suara maksimum, yakni 43 suara dari 54 negara anggota ECOSOC.

Laisser un commentaire

Votre adresse e-mail ne sera pas publiée. Les champs obligatoires sont indiqués avec *